Apa Itu Budaya Phubbing

 

Saat ini banyak sekali istilah baru di masyarakat yang belum pernah kita ketahui atau bahkan baru didengar. Salah satunya adalah istilah Phubbing yang mungkin baru sebagian masyarakat mengetahui maknanya. Termasuk saya pribadi yang baru paham apa itu Phubbing.

Dilansir dari situs mediaindonesia.com, Phubbing merupakan singkatan dari Phone Snubbing dimana memiliki arti tindakan acuh yang dilakukan oleh seseorang dikarenakan lebih fokus pada gawainya dibanding berkomunikasi dengan orang sekitar atau lawan bicara.

Tentu saja aktivitas phubbing ini sangat tidak beretika apabila Anda sedang berbicara dengan orang yang lebih tua usianya. Bahkan dengan orang seumuran pun, saya rasa jika Anda melakukan Phubbing pun tidak pantas ya karena berkomunkasi itu sifatnya dua arah dan saling memberikan respon satu dengan lainnya.

Coba bayangkan ketika Anda sedang melakukan reuni bersama teman-teman SMA misalnya lalu Anda asyik sendiri dengan gawai di tangan. Tentunya moment reuni akan berkurang kesakralannya apabila semua orang yang hadir di acara tersebut sibuk dengan gawai masing-masing.

Atau contoh lain misal Anda sedang bersama dengan orang tua yang menginjak lansia dimana mereka senang bercerita, sementara Anda sibuk dengan smarthpone walau itu hanya scroll media sosial. Tentu orang tua Anda akan sedih manakala mendapati anaknya asyik sendiri bermain smartphone.

Fenomena itu ada di sekitar kita, bahkan sadar atau tidak kita adalah satu dari sekian pelaku Phubbing. Ironis bukan. Phhubbing sendiri ada dua jenis, yaitu disengaja atau tidak disengaja. Namun baik itu disengaja atau tidak, Phubbing tetap bukan suatu tindakan yang terpuji dan sebaiknya tidak kalian lakukan ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, siapapun itu.

Bahaya Phubbing yang Tidak Kita Sadari

Phubbing merupakan suatu aktivitas yang bisa jadi tidak kita sadari ketika melakukannya. Berikut merupakan bahaya Phubbing yang bisa merugikan diri sendiri, antara lain:

• Merusak hubungan pertemanan dan kekeluargaan
• Tidak menghargai lawan bicara
• Menjadikan diri sendiri sebagai makhluk anti sosial
• Menimbulkan konflik pada pasagan suami istri, konflik keluarga dan juga dengan teman pergaulan

Penutup

Asyik dengan gawai yang kita miliki sejatinya merupakan tindakan yang sah-sah saja. Hal ini dikarenakan gawai milik kita pribadi. Namun cobalah untuk mulai menghormati orang lain manakala sedang berbicara dengan mereka. Letakkan gawai dan dengarkan orang lain berbicara. Anda pasti ingin diperlakukan demikian bukan.

Berbagi :