Menjadi High Quality Jomblo: Pilihan Terbaik Sebelum Menikah
Pernah dengar istilah High Quality Jomblo? Saya mendengar istilah tersebut pada sekitar tahun 2008an. Artinya sudah lama juga ya istilah Jomblo hadir di tengah kosakata masyarakat Indonesia. Jomblo sendiri ternyata memiliki bentuk bakunya, yaitu Jomlo. Namun karena masyarakat sudah terbiasa dengan Jomblo, akhirnya pada artikel ini saya menulis dalam bentuk tidak baku saja.
Jomblo sendiri memiliki arti seseorang yang masih berstatus single dan sedang tidak memiliki pacar. Singkat kata seorang jomblo sedang tidak berkomitmen dengan lawan jenisnya. Dulu rasanya orang takut dengan predikat jomblo, hingga akhirnya muncul istilah baru lagi yaitu High Quality Jomblo. Masyarakat kita sudah sangat kreatif banget ya sehingga harus memunculkan istilah baru tersebut.
Tidak ada yang salah dengan menjadi jomblo untuk sementara waktu sampai jodoh yang diberi Tuhan akan tiba. Saya pribadi pun menjadi jomblo alias tidak pacaran cukup lama juga sebelum akhirnya dipertemukan dengan suami. Jadi ingat ketika menjadi jomblo satu-satunya di kantor sementara hampir semua teman saya sudah menikah di usia muda.
Padahal waktu itu saya belum tua-tua banget lho. Saya masih berusia 28 tahun di kala itu. Entah mengapa masyarakat Indonesia masih kental dengan budaya nikah mudanya, bahkan sampai tahun 2022 sekarang ini. Memang bagus nikah muda apalagi jika sudah ada calonnya. Namun jangan jadikan menikah muda sebagai ajang perlombaan ya gaes, karena saya merasakan sendiri bagaimana teman-teman ketika itu berusaha untuk menikah di usia belia.
Balik lagi dengan predikat jomblo, yang mungkin sedang dirasakan oleh beberapa generasi muda, atau bahkan seseorang yang mungkin sudah berada pada usia yang sangat matang untuk menikah tapi belum menemukan jodoh.
Bagi saya menjadi jomblo bukan suatu hal yang memalukan, apalagi hina. Kecuali dalam masa menyendiri itu kamu melakukan banyak perbuatan negatif dan tak terpuji. Oleh karena itu saya sependapat dengan istilah High Quality Jomblo pada seseorang yang belum menikah. Hal itu dimaksudkan agar orang itu bisa lebih produktif menggunakan masa singlenya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Jomblo yang Produktif: Tantangan Zaman Now
Tema tulisan saya kali ini mungkin terdengar retjeh untuk sebagian kalangan, apalagi blogger senior yang bisa jadi selalu menulis dengan tema berkualitas.
Mengapa saya tertarik dengan istilah jomblo dikarenakan saat ini ada sebagian masyarakat yang berusia matang dan mapan namun belum memutuskan untuk menikah. Entah karena memang belum ada jodoh atau memutuskan untuk tidak mau menikah dalam jangka waktu dekat.
Apa saja sih yang seharusnya dilakukan seorang jomblo sambil menanti jodoh datang? Berikut menurut saya yang seharusnya dilakukan:
- Beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
Masa muda bisa dikatakan sebagai sesuatu yang membahagiakan. Apalagi jika kamu seseorang yang lahir dari keluarga berkecukupan, lalu sukses menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang tertinggi, lalu mendapat pekerjaan mapan.
Dikarenakan kesuksesan serta kebahagiaan itu banyak anak muda yang mungkin lupa bahwa hidup ini hanya sementara. Untuk itu sebaiknya bagi kamu para jomblo agar rutin beribaadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Seimbangkanlah kehidupan dunia dan akhiratmu. Apalagi saat ini coba deh perhatikan sekelilingmu, banyak sekali anak muda berprestasi namun di tengah jalan tanpa diduga ternyata mendadak dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan maksiat
Alih-alih menjadi jomblo, lalu kamu menjadikan alasan untuk berbuat maksiat. Please jangan lakukan yah. Walau mungkin pergaulan bebas itu adalah urusan pribadimu dengan Tuhan tapi saya rasa semua agama manapun akan melarangnya kok. Jadi semaksimal mungkin kamu hindari perbuatan maksiat dan fokus untuk hal positif. Berpuasalah bagi umat Muslim yang sedang menjomblo untuk menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
Intinya adalah semua itu kembali kepada individu masing-masing. Kalian sendirilah yang mampu mengendalikan emosi serta nafsu dari perbuatan tercela.
- Produktif dalam bekerja
Selagi masih muda tidak ada salahnya mengejar impian setinggi mungkin, walau tentu harus sadar diri dengan kemampuan. Daripada dekat dengan perbuatan maksiat, mengapa tidak mengisi hari-harimu dengan kegiatan yang bermanfaat saja.
Produktif itu tidak melulu masalah pekerjaan kok. Kamu bisa melakukan hal lain di luar pekerjaan. Menulis dan memasak misalnya. Memasak pun saat ini bukan hanya milik dunia perempuan semata. Kaum Adam juga banyak yang terjun ke dunia kuliner dan menjadi chef hebat. Sebut saja Chef Juna dan Chef Arnold.
Posting Komentar untuk "Menjadi High Quality Jomblo: Pilihan Terbaik Sebelum Menikah"