Pilih Mana. Zona Nyaman Atau Keluar Dari Zona Nyaman
Dalam hidup selalu ada pasang surutnya. Kadang kita berada dalam posisi bahagia, namun tak jarang kita tertimpa musibah yang membuat hati sedih. Rasanya jarang ya ada orang dalam hidupnya bahagia terus. Bahkan seorang dengan predikat sultan sekalipun bisa kok berada pada fase jatuh dalam hidupnya. Atau orang yang sedang terhimpit ekonomi sekalipun pernah merasakan kebahagiaan sekali waktu. Semua tidak ada yang abadi dalam dunia ini. Percayalah.
Zona nyaman, merupakan istilah yang sering kita temui. Kalau saya pribadi menemukan istilah zona nyaman itu dalam hal pekerjaan. Zona nyaman merupakan keadaan hidup di mana kita sudah mapan dan tidak ingin keluar dari siatuasi itu. Ya tentu saja tidak mau keluar donk, kan sudah nyaman dan mapan.
Ternyata zona nyaman tidak selamanya berurusan dengan bidang pekerjaan kok. Semua hal dalam hidup ini bisa dikategorikan zona nyaman atau tidak. Sebagai contoh seorang istri yang selama ini berada di zona nyaman karena memiliki suami mapan, sehingga dirinya tidak perlu bekerja di luar sana. Kebutuhan istri sudah terpenuhi dengan nafkah dari sang suami. Namun ternyata takdir berkata lain. Istri dari pria mapan itu harus bercerai sehingga wanita itu dituntut untuk bekerja menafkahi dirinya sendiri dan anak-anak. Dari sini dapat kita lihat bahwa wanita yang sebelumnya menjadi istri pria mapan telah keluar dari zona nyaman karena kebutuhan.
Berada di zona nyaman sesungguhnya sangat menguntungkan. Beberapa keuntungan berada di zona nyaman antara lain:
- Mendapat kemudahan dalam setiap berkegiatan
- Tidak menemui kesulitan secara finansial
- Hidup tenang
Namun terkadang hidup tidak sesimple yang dipikirkan orang-orang. Buktinya banyak orang yang ingin keluar dari zona nyaman mereka demi mendapat kepuasan batin. Salah satunya pekerjaan. Banyak orang rela resign dari tempat kerja mereka demi kepuasan batin. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja yang mungkin membawa aura negatif bagi sebagian orang.
Tetap Berada Zona Nyaman Atau Keluar: Sepenuhnya Menjadi Pilihan Anda
Saya memberi contoh diri saya sendiri yang mana masih dalam kebimbangan yang amat sangat ketika hendak keluar dari zona nyaman, yaitu mengundurkan diri dari pekerjaan sekarang.
Banyak pertimbangan ketika saya hendak memutuskan keluar dari zona nyaman pekerjaan, misalnya saja:
- Ketakutan tidak mendapat penghasilan lagi. Padahal rezeki itu pasti datang dari Allah SWT.
- Merasa mudah bosan apabila tidak bekerja lagi.
- Takut akan penilaian tetangga sekitar
Begitu banyak kekuatiran saya ketika hendak resign sampai pada akhirnya belum jadi juga hingga detik ini, wkwkwkw. Padahal niat sudah menggebu-gebu. Bagi kalian yang ingin segera mengakhiri zona nyaman, maka sebaiknya pertimbangkan untung ruginya ya sebelum mengambil keputusan.
Lain halnya orang yang dipaksa keluar dari zona nyaman, seperti cerita saya mengenai istri yang bercerai dari suami hingga harus jadi single parent dan memutuskan untuk bekerja. Semua orang memiliki takdir hidup masing-masing. Tidak ada yang salah maupun benar, semua kembali ke pribadi masing-masing.
Penutup
Akhir kata, jika tulisan ini bermanfaat maka ambil hikmahnya ya gaes. Bahwa tetap berada di zona nyaman bukan berarti tidak ada tantangan yang dapat Anda kejar. Semua tergantung dengan tekad serta keinginan.
Keluar dari zona nyaman pun bukan akhir dari kehidupan Anda.
aku juga sampai sekarang belum berani mbak, banyak pertimbangan juga, apalagi plan resign udah beberapa tahun yang lalu
BalasHapus