Kampung Lali Gadget: Wadah Bagi Anak Untuk Bersosialisasi Dengan Teman Sebaya
Pernah tidak kita terpikir untuk hening sejenak dari dentingan bunyi gawai walau hanya satu jam. Saya pribadi rasanya tidak mungkin. Hal ini dikarenakan pekerjaan di kantor yang menuntut untuk terus berkoordinasi dengan team lainnya melalui gawai. Selain itu pula, memang belum ada niat dari saya pribadi untuk “puasa” gawai kecuali ketika sedang tidur. Tidur saja kalau belum scroll media sosial di gawai seolah belum afdhol, dalam rangka menemani mata ini sampai terlelap.
Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin cepat, dan mau tidak mau kita harus bisa menyesuaikan diri. Salah satu bentuk penyesuaian diri terhadap perkembangan teknologi yang cepat ini adalah kemampuan dalam mengoperasikan gawai. Kalau diperhatikan hampir segala usia sudah bisa mengoperasikan gawai, mulai dari anak-anak, dewasa bahkan lansia sekalipun.
Lalu apa sih sebenarnya pengertian dari gawai itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gawai memiliki pengertian peranti elektronik atau mekanik dengan fungsi praktis. Gawai sendiri memiliki beberapa fungsi yang dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sebut saja:
- Sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain
- Sebagai media untuk mengakses segala informasi
- Sebagai sarana untuk menunjang kegiatan pendidikan
- Sebagai sarana hiburan bagi manusia dalam upaya melepas stress
- Sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat.
Istilah gawai lebih familiar dengan sebutan gadget di masyarakat. Hal ini dikarenakan gawai merupakan padanan kata dari gadget yang berasal dari Bahasa Inggris. Lalu apa saja yang termasuk dalam kategori gadget? Tentu saja ada beberapa barang yang masih ke dalam kategori gadget, antara lain:
- Handphone/ smartphone
- Tablet
- Laptop/notebook
Tanpa kita sadari bahwa dari tahun ke tahun perkembangan gadget begitu cepatnya. Sebut saja dari mulai hanya bisa berkirim pesan dan hanya telepon biasa, sampai kecanggihan gadget saat ini salah satunya kita sudah dapat menonton streaming film di beberapa aplikasi yang bisa diunduh melalui gadget. Selain itu juga kita bisa bermain game online yang menghubungkan dengan pemain lainnya.
Di Indonesia, pengguna gadget pun bertambah seiring waktu. Menurut data dari lembaga riset digital marketing Emarketer, pada tahun 2018 diperkirakan jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta orang. Bahkan hasil survey Kominfo pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 65,34% anak berusia 9-19 tahun sudah memiliki gadget.
Sementara di tahun 2022 angka kenaikan pengguna gadget di Indonesia cukup drastis yaitu sebesar 204,7 juta pengguna. Hal ini berdasarkan pada survey yang dilakukan oleh We Are Social. Lalu bagaimana dengan anak-anak dan remaja? Tentunya juga akan memiliki kecenderungan kenaikan presentase. Seperti yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 bahwa 98,7% anak usia 5 tahun dapat mengakses internet melalui gadget.
Seperti yang kita ketahui, bahwa teknologi banyak berperan mempermudah segala aktivitas manusia, salah satunya keberadaan internet yang dapat diakses melalui gadget. Masih segar dalam ingatan, ketika pandemi terjadi di tahun 2020, maka hampir seluruh kegiatan belajar mengajar dialihkan melalui sistem online. Dari sinilah, para murid sekolah yang masih anak-anak sekalipun seakan dituntut untuk mampu mengoperasikan gadget untuk menunjang kegiatan belajar mengajar mereka.
Namun, bagai pisau bermata dua, akses internet melalui gadget terkadang tidak ada filter sehingga mudah bagi anak untuk mengakses informasi negatif yang tak seharusnya mereka dapatkan. Di samping itu pula, ada beberapa kasus yang bisa dibaca di media online, bahwa pada beberapa anak telah mengalami kecanduan pada gadget.
Dilansir dari situs kominfo.go.id, bahwa sejak tahun 2013 Lembaga Perlindungan Anak sudah menangani 17 kasus anak yang kecanduan gadget. Sementara di tahun 2016, Komisi Nasional Perlindungan Anak sudah menangani 42 kasus anak kecanduan gadget. Sungguh miris bukan!
Lalu, apa yang seharusnya kita sebagai orang tua lakukan agar anak tak kecanduan gadget? Tentu saja kembali lagi ke pola pengasuhan orang tua tersebut, apakah ingin membatasi anak untuk menggunakan gadget atau justru sebaliknya. Memang sebaiknya anak dibatasi dalam bermain gadget.
Salah satu cara efektif yang bisa orang tua lakukan untuk mengalihkan anak terhadap gadget adalah dengan menciptakan komunikasi yang intens dengan anak dan tentu saja mengajak mereka bermain di dunia nyata bersama teman-teman sebaya.
Achmad Irfandi dan Kampung Lali Gadget: Mengajak Anak Untuk Bermain Bersama Teman Sebaya
Bagi Anda yang kebetulan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur, Kampung Lali Gadget bisa menjadi tujuan mengajak anak bermain bersama teman sebaya. Sebuah kampung yang berada di Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo ini menyediakan sarana untuk bermain bersama teman-teman yang seusia. Jangan harap kalian akan menemukan gadget di sana, karena Kampung Lali Gadget benar-benar dirancang untuk anak melupakan sejenak segala kesenangan yang biasa mereka dapatkan melalui gadget. Tujuannya tentu saja agar anak jangan sampai kecanduan dengan gadget.
Kata “Lali” sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang memiliki arti lupa. Seperti yang sudah saya jelaskan di awal, bahwa saat ini sebagian besar anak di Indonesia dengan mudahnya mengakses berbagai informasi melalui gadget, bahkan ada beberapa yang sampai kecanduan gadget. Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan apabila tidak diambil langkah untuk mencegah agar jangan sampai lebih banyak lagi anak yang kecanduan gadget.
Adalah Achmad Irfandi, pemuda asal Sidoarjo yang menggagas adanya Kampung Lali Gadget untuk mengajarkan kesederhanaan kepada anak-anak dalam mencintai Indonesia dan memperkenalkan budaya di kampung, salah satunya orang-orangan sawah. Selain itu juga Achmad Irfandi ingin menghidupkan kembali permainan tradisional yang berasal dari bahan alam dimana mungkin sudah lama kita tinggalkan.
Latar belakang Achmad Irfandi menggagas terbentuknya Kampung Lali gadget ini sebenarnya berasal dari keresahannya melihat anak-anak di kampung yang sering nongkrong di warkop (Warung Kopi) hanya sekadar untuk menumpang wifi gratis. Tentu saja apalagi yang dilakukan anak-anak tersebut kalau bukan mengakses internet melalui gadget mereka.
Kampung Lali Gadget yang berdiri pada bulan Agustus 2018 ini seolah menjadi oase bagi para orang tua di tengah gempuran informasi dan game online yang bisa anak-anak dapatkan melalui gadget. Tentu saja diharapkan dengan berdirinya Kampung Lali Gadget ini bisa mengimbangi dampak negatif dari seringnya anak mengakses gadget. Selain itu pula diharapkan anak-anak bisa mengalihkan dunia mereka dari dunia online ke permainan fisik dan sosial agar bisa berinteraksi dengan teman sebaya.
Sejatinya, seorang Achmad Irfandi ingin mengajarkan anak-anak untuk mencintai Indonesia dalam kesederhanaan. Beberapa permainan yang bisa dimainkan di Kampung Lali Gadget, sebut saja:
- Estafet daun
- Egrang
- Dakon
- Gobak Sodor
- Sepak Takraw
- Dolanan Gedebog (permainan dari batang daun pisang)
- Bermain layangan
- Membuat kue tradisional jemblem
- Nekeran atau bermain kelereng, dan segala jenis permainan tempo dulu.
Anak-anak yang bermain di Kampung Lali Gadget juga tak hanya sekadar bermain, namun diajarkan mengenal dunia literasi. Salah satu contohnya adalah dengan menulis surat untuk Presiden, yang kemudian ditempelkan di orang-orangan sawah. Selain itu juga, ada Pojok Baca yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk membaca buku. Dengan membaca buku, akan meningkatkan literasi anak tentunya.
Keberadaan Kampung Lali Gadget di Dusun Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, secara tak langsung turut menggerakkan perekonomian warga sekitar. Hal ini dikarenakan apabila ada kegiatan setiap pekannya, maka warga berinisiatif untuk berjualan di saat kegiatan sedang berlangsung.
Achmad Irfandi merupakan satu dari sekian pemuda Indonesia Penerima Apresiasi 12th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2021 di bidang pendidikan. Adapun Satu Indonesia Awards merupakan sebuah program yang diselenggarakan oleh PT. Astra International Tbk sebagai bentuk apresiasi kepada anak bangsa yang telah memberikan kontribusi dalam lima bidang yaitu Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan, Kewirausahaan, dan Teknologi.
Achmad Irfandi melalui ide serta inovasinya bisa memberikan alternatif bagi anak agar tak melulu berkutat dengan gadget mereka, maka terciptalah Kampung Lali Gadget yang bisa menjadi sarana bermain anak dengan teman sebaya mereka.
Penutup
Wisata Edukasi memang diperlukan untuk mencegah anak dari kecanduan gadget. Memang anak tidak bisa sepenuhnya jauh dari gadget. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan sedikit banyak sudah mulai menggunakan sistem online untuk mempermudah para murid dalam kegiatan belajar mengajar.
Apa yang dilakukan Achmad Irfandi bersama timnya tentu sangat menginspirasi kita semua melakukan hal yang sama di lingkungan sekitar. Orang tua yang berada di daerah lain pun akan senang apabila ada tempat seperti Kampung Lali Gadget, sehingga mereka bisa membawa anak-anak untuk berwisata edukasi, meninggalkan sejenak gadget dan membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya.
Saya yakin di daerah lain masih banyak permainan tradisional yang masih bisa diperkenalkan kepada seluruh anak di Indonesia. Tentu saja hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget yang bisa berimbas pada kecanduan. Bukankan lebih menyenangkan bermain bersama teman sebaya seperti ketika gadget belum berkembang pesat seperti sekarang ini.
Mari kita Bangkit Bersama Untuk Indonesia dalam menciptakan berbagai aktivitas permainan yang bermanfaat bagi anak Indonesia.
#BangkitBersamaUntukIndonesia #KitaSATUIndonesia
Referensi:
Instagram Kampung Lali Gadget
https://www.kominfo.go.id/
https://indonesiabaik.id/infografis/663-masyarakat-indonesia-memiliki-smartphone-8
https://www.industry.co.id/read/107726/pengguna-internet-di-indonesia-737-di-tahun-2022
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/24/bps-8899-anak-5-tahun-ke-atas-mengakses-internet-untuk-media-sosial
https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/mengenal-irfan-pemuda-sidoarjo-yang-membuat-kampung-lali-gadget-1vq51qeW1BP/1
Posting Komentar untuk "Kampung Lali Gadget: Wadah Bagi Anak Untuk Bersosialisasi Dengan Teman Sebaya"